Ia menoleh ke arahku, seolah minta persetujuan. Bokep indo Kulihat kondisi Reni sudah betul-betul berantakan, bekas-bekas cupangan terlihat di kulitnya yang putih terutama di payudara, leher dan pundaknya, sperma berceceran di hampir seluruh tubuhnya mulai dari vagina hingga wajahnya, rambut panjangnya pun tidak luput dari cipratan cairan kental itu. Ia memperlihatkan foto gadis itu kepada kami yang memang harus diakui cantik. Entah aku sudah gila atau bagaimana, rasanya benar-benar excited membayangkan payudara dan vaginanya dalam genggaman telapak tangan pria lain, terutama yang bertampang kasar dan status sosialnya di bawahnya.Setelah melalui beberapa pertimbangan dan pembicaraan-pembicaraan santai yang makin mengarah ke serius, akhirnya kudapatkan juga tiga orang yang kurasa pas untuk mewujudkan kegilaanku. Mungkin karena penis Bob lebih kecil.“Aiaiaiaiiiii…. Kamipun meluncur ke rumahku dengan mobil van milik Bob. Ia menggeram keras sambil menahan kepala Reni.“Ayo, telen spermaku ini… Uuughhhh….yah…. Lalu ia mendekatkan wajahnya ke wajah istriku. Aku tahu, pagi itu Reni akan ke rumah temannya. Mata sendunya berkerjap-kerjap dan tiba-tiba melotot. Jangan-jangan mereka akan membongkar rahasiaku.“Sebetulnya, yang punya ide semua ini adalah Mr X,” kata Bob.Aku lega mendengarnya.“Siapa itu Mr X ?” tanya Reni.“Kamu kenal dia. Kulirik ke belakang, tiga lelaki itu memangku Reni yang terbaring di jok tengah.“Ha ha… step one, success!” kata Bob.Aku menelan liurku ketika rok Reni disingkap sampai ke pinggang.
