Tau kamu?!”
“MMm.. malu.. Bokep indo Selesai makan malam, kami bersantai, dan tak lama kedua keponakanku pun pamit tidur.“Ndrew, mbak mau bicara sebentar”, katanya, tegas sekali.“Iya mbak.. Aku sempat mencuri pandang ke seluruh tubuhnya.Kuakui, walapun punya anak dua, tubuh Mbak Aufa betul-betul terpelihara. mm.. Buktinya aku merasa ada yg mendesak penisku, seolah mau menyembur. Kuperkirakan ukurannya 36B. birahiku pun timbul..Perlahan, kubelai paha itu.. Mbak tau kok perubahan kamu di kereta. Kenapa harus jijik? Jantungku tambah keras berdegup.“Wah.. Jrruuoott… jrroott… srroott..“Mbaakk.. Dan akhirnya Mbak Aufa roboh di atas dadaku dengan ekspresi wajah penuh kepuasan. Puting itu benar-benar tegak ke atas seolah menantang kelelakianku untuk mengulumnya. Wah, pasti dia capek banget, pikirku.Saat aku beranjak dari tiduranku, hendak pindah kamar, aku terkesiap. Justru aku makin horny..” aku tersenyum. Paham?!” bentak Mbak Lisa.“Iya, Mbak. Perlahan kumasukkan penisku yg memang masih tegak ke memeknya yg ternyata sangat becek dan terasa panas akibat masih memendam gelora birahi.Kugoyg maju mundur perlahan, sesekali dengan gerakan mencangkul dan memutar. Hitung-hitung buat teman ngobrol dan teman main anak-anaknya.Mereka berdua sudah punya anak laki-laki dua orang. Beberapa kali, karena goygan kereta, dada montok mbak Aufa menyentuh dadaku.
