bisa nggak?” Reina bertanya pada Vivi, Vivi menggeleng-gelengkan kepalanya, wajahnya tampak kebingungan. Bokep jepang Duh…,aku yang cantik dan tidak bersalah ini menjadi pelampiasan Farida. buktinya dia malah cengengesan , biasalah tebar pesona!!!” Farida mencibirkan bibirnya kearah Vivi, Farida langsung menjatuhkan vonis untuk Vivi tanpa mempedulikan azas praduga tak bersalah.Wajah Vivi merah padam mengingat kejadian kemarin pada saat jam istirahat,
“Faridaaaaa…!!!” Vivi bangkit dari kursinya dan mengejar Farida yang sudah berlari terlebih dahulu menyelamatkan dirinya, terdengar jeritan-jeritan kecil diiringi suara tawa Vivi dan Farida.Aku kembali duduk dikursi, disamping Reina. Tanganku beraksi dengan lincah melepaskan kancing baju seragam Reina, He he he duh terbuka deh…., mataku mengintip kebawah. Matanya terpejam-pejam, kadang-kadang membeliak ketika gerakan kedua guru itu berubah menjadi kasar dan liar. Kelihatannya Vivi masih dendam karena tadi pagi jurus nagaku berhasil mencengkram buah dadanya yang bongsor He he he…..^^
“Enak aja…, Loe aja kaliiii, Gua enggakkkk… “aku meniru kebiasaan Ruben & Eko Patrio ^^, sambil menggoyang-goyangkan pinggulku dengan nakal, kemudian mencibirkan bibirku kearah Vivi, aku buru-buru ngacir ketika Vivi mengejarku.Kami berempat duduk mengelilingi sebuah meja, lama amat ngak nyampe-nyampe deh pesanan kami berempat. “Lohhh… kalian mau kemana sih?” Aku bertanya pura-pura bodoh, Vivi dan Reina hanya tersenyum nakal dan melangkah menuju kamar ganti.