Tetapi, namanya ayah, kadang takut
terjadi hal-hal buruk terhadap anak gadisnya. “Aaahhh,” jerit A-mei kaget berusaha melepaskan tubuhnya dari kedua tangan Pak Heru.Namun Pak Heru tak mau melepaskan payudara gadis putih itu malah kini kedua ibu jarinya menempel di
kedua puting merah segar itu dan digerak-gerakkannya.”“Aaah…ohhhh….Enak Oom…..Emmhhhh,” lenguh A-mei lirih saat jari-jari Pak Heru memainkan payudaranya lagi. Bokep indo Tujuan eksplisitnya untuk memberi bocoran mengenai tender yang akan datang. Semua kesuksesanmu kau raih tanpa harus merendahkan martabatmu. Pikirannya saat itu lebih tercurah ke
kencan dengan cowoknya besok. Sambil ia mengintip gundukan payudara gadis
itu yang sedikit terlihat dari samping.“Sekarang tangan deh Oom,” kata A-mei sambil terus memejamkan mata. Sambil terus memejamkan mata ia
sedikit menaikkan tubuhnya sehingga bajunya berhasil diangkat sampai ke lehernya. Pria itu
berusia setengah baya. {Maafkan aku, kawan. Saat itu sikapnya
begitu alim. Kuharap kau
bisa mengerti dalam hal ini,” kata Pak Wijaya dengan tenang.“Tetapi…” protes Pak Heru dengan wajah tak terima, namun segera dipotong oleh Pak Wijaya dengan kata
yang sama,
“Tetapi…” kata Pak Wijaya sambil menggunakan tangannya seolah memberi tanda untuk tidak menginterupsi
kalimatnya. Karena memang ia juga penggemar puting cute milik gadis berwajah cute ini. Biarpun kau dari kalangan keluarga pengusaha kaya tapi tetap saja aku lebih berkuasa, lebih
kuat, dan lebih hebat!