Bodoh amat. Tapi saya gerah.” meloncat begitu saja kata-kata itu.Aq belum pernah berani bicara begini, di angkot dengan seorang wanita, separuh baya lagi. Bokep indo Si Penis melemah. Aq kira aq sudah terlambat untuk bisa satu angkot dengannya. Badannya berbalik lalu melangkah. Jendela kubuka. Terganggu wanita muda yg di ruang sebelah yg kadang-kadang tanpa tujuan jelas bolak-balik ke ruang pijat.Dari jarak yg begitu dekat ini, aq jelas melihat wajahnya. Hap. Aq meringis menahan sensasasi yg waow..! Lalu asyik membuka tabloid. Lho, salon kan tempat umum. Dadaku berguncang. Ciut. Wajahku merah padam. Jendela kubuka. Keringatnya meleleh seperti yg kulihat sekarang. Aq bisa dapatkan ia, wanita setengah baya yg meleleh keringatnya di angkot karena kepanasan. Hari itu memang masih pagi, baru pukul 11.00 siang, belum ada yg datang, baru aq saja. Ah. Mobil melaju. Pintu salon kubuka.“Selamat siang Mas,” kata seorang penjaga salon,
“Potong, creambath, facial atau massage (pijit)..?”
“Massage, boleh.” ujarku sekenanya.Aq dibimbing ke sebuah ruangan. Betulkan, ia tdk akan datang begitu saja. Ada sekat-sekat, tdk tertutup sepenuhnya. Kadang-kadang ketimun. Sebantar lagi Mbak Ita yg punya salon ini datang, biasanya jam segini dia datang.”Aq langsung beres-beres dan pulang.