Cepatlah!” kataku tak sadar. Dodi membopongku ke kursi malas. Bokep asian Aku protes, tapi terlanjur. Aku mendekatinya, dengan maksud agar dia tetap hidup semangat menghadapi semua ini.Jika pagi, kami selalu berdua di rumah. Kalau bukan dia, terus siapa? Aku ditindihnya dari atas. Dengan telaten, dia mengganti pembalutku. Aku menyayangi Mama.”
“Tapi…”Kembali Dodi mencium bibirku dan memelukku erat sembari terus mengelus-elus buah dadaku. Dan aku melepaskan semua yang tertumpah dari tubuhku yang terdalam.Berkali-kali dan berkali-kali, sampai akhirnya aku melepaskan pelukanku dan aku lemas.“Mama sudah sampai?”“Maafkan mama, nak. Usia Dodi, separuh dari usiaku.Aku tak mengerti, semangat hidup Dodi semakin meninggi dan dia kerja selalu saja lembur. Kebetulan sekali putri tunggalnya itu begitu dekat denganku. Dodi diam saja dan tersenyum. Rasanya tubuhku seperti hancur dipeluknya sekuat tenaga. Tiga hari lagi, kita sudah bisa mulai,” kataku menyabarkannya.Malamnya, di rumah, setelah cucuku tidur, dia dimasukkan ke dalam boxnya di kamarku. Tubuhnya bergetar kuat. Jam baru menunjukkan pukul 11 siang. Setiap lima jam harus diminum. Aku tak bisa berbuat apa-apa. Nanti rasanya akan nikmat,” katanya.Aku membiarkannya. Dengan mahar, diriku sendiri,” katanya tulus. Mulai Dodi menjilati leherku, mengecup bibirku, menjilati leherku kembali dan terus menjilati buah dadaku.
