“Pentil lu pink banget. Bokep china Tapi Nana malah mendorong badan gua kembali. Udah om bantu biaya papa kamu, sekarang om bantu muasin hasrat kamu.” Kata gua dan terus menjilati klitorisnya. Tok tok tok. Mata Vinca melotot melihat kontol gua yang berukuran jumbo. Dengan perlahan Vinca meraih kontol gua dan dimasukan ke dalam mulutnya. Karena ingin membuat Vinca jadi budak seks gua, gua kembali menghapus nurani gua dan mencoba untuk membuat Vinca tidak bisa berpikir jernih.Gua mulai mencolok memeknya dengan jari gua. Dengan tangan kiri gua yang nganggur, gua menahan wajah Vinca supaya kembali melihat kearah kontol gua. Jilatan di pentilnya ngebuat Vinca sedikit mendesah. “keenakan sampai merem melek ya Vin.” Goda gua. Dengan cepat gua melepas kancing dan juga resleting celana Vinca. “Sudah ga sabar ya.” Goda gua sambil melepaskan celana gua. Vinca hanya terdiam sambil terus meliukan badanya. Melihat Vinca yang sudah pasrah saja dengan permintaan gua, gua mulai mengambil HP dan merekam dia. “Enak kan sayang.” Kaya gua sambil terus menyusu. Udah dicoba dulu.” Kata gua sambil menjejelkan kontol gua ke mulutnya.
