Ya, aku hanya menjadi alat bagi mereka untuk memuaskan nafsu saja. Bokep china Tangannya lalu menyingkap daster
aku, sementara tangan yang lain menarik lepas celana dalam aku. Aku menolak, tetapi dia terus memaksa aku. Kami bercinta bagaikan tidak ada lagi hari esok.Sejak saat itu, aku lebih sering lagi dibelikan pakaian dalam yang seksi olehnya. Wajah aku menurut aku cukup cantik. Aku tampaknya
tidak dapat berpikir dengan benar lagi.Kata Kholis, kamar aku terlalu jauh, padahal aku berat, jadi dia membawa aku ke kamarnya. Disana ia duduk di tempat tidur
membaca buku kuliahnya. Bari! Wajah aku menurut aku cukup cantik. Takut dia marah sama aku.Aku hanya bingung mau cerita sama siapa. Tetapi Bari menahan aku. Aku tidak ingin’mesin’
aku keburu dingin karena kelamaan menunggu Kholis.Tiba-tiba tubuh aku diangkat kembali. Aku masih ingin menggali kenikmatan demi kenikmatan yang
dapat diberikan olehnya kepada aku. Toh ia tidak
memperkosa aku. Aku masih mencoba untuk mendorong kepalanya dengan tangan aku. Karena aku tetap tidak mau menuruti kemauannya, maka akhirnya ia menyerah.Kejadian ini berlangsung beberapa kali, dengan akhir dia mengalah. Ia
memberikan satu gelas kepada aku. Dengan tangan kanan aku, aku
bantu ia menemukannya. Lidahnya memaksa masuk kedalam mulut aku. Aku merasakan semua bagaikan
pelajaran seks yang sangat berharga. Aku malu-malu meladeninya. Aku tidak dapat
membayangkan apa yang harus aku lakukan atas ‘alat’nya.
