Maya menutup matanya lalu membasahi bibirnya (aku bener-bener bersorak sorai). Bokep barat Kupeluk dan kuciumi gadis yang baru memberiku kepuasan itu. tapi aku butuh jawaban yang bisa didengar. Jadi aku lorot saja celananya. Kenalkan nama saya Andra (nggak nama sebenarnya). Matanya masih terpejam rapat tapi bibirnya menyunggingkan senyum. Rumah induk yang kebetulan bersebelahan dengan rumah kost agak sepi.Sebab sejak tadi sore ibu kost dan bapak pergi ke kondangan. Kulumat bibir bawahnya perlahan tapi penuh dengan hasrat, nafasnya mulai berat. Ujungnya tersentuh sesuatu cairan yang hangat. Malah waktu itu aku aku lagi marahan sama doski.Waktu itu aku nganggap Rere nggak bener-bener sayang sama aku. Rasa sakitnya berangsur-angsur hilang.Aku tuntun penisku bergoyang-goyang.“Sakit sayang…” kataku. Ujungnya tersentuh sesuatu cairan yang hangat. Aku duduk merapat pada Maya.“Maya suka sama Mas Andra?” ulangku. Gadis berkulit langsep agak gelap itu merah mukanya. Putar… putar.. Tak tahan aku melihat ayunya lubang kawin itu. Matanya seakan ingin bersorak mengiyakan pertanyaanku. Lumatanku semakin cepat sambil sekali-sekali kugigit bibirnya.Mmm..muah… kuhisap bibir ranum itu.“Engh.. Aku sengaja nggak segera membantunya ngerjain peer, aku ajak aja dia ngobrol.“Sudah bilang sama Ersa kalo kamu kemari?”
“Iya sudah, aku bilang ke tempat Mas Andra.”
“Trus si Ersa gimana? Gadis berkulit langsep agak gelap itu merah mukanya.
