Tangan kiriku kupercepat mengusap pangkal pahanya. Setelah film selesai, Windy menggantinya dengan salah satu dvd nya. Bokep arab Ratih tidak mengenakan apa-apa. Kutarik lepas dan segera kumasukkan lagi kepalanya. Mas aja yang freelance di sini tidak memperhatikan. Windy meletakkan gelasnya di meja, dan langsung memegang kepalaku yang sudah menyeruduk masuk ke pangkal pahanya. Sambil mendekatkan wajahnya ia tersenyum sambil berbicara perlahan : “asyik kan ceritanya?”“Untung gak ada yang dengar ceritamu tadi,” kataku sambil memperhatikan kiri kanan. Kutarik lepas dan segera kumasukkan lagi kepalanya. Kutambah getaranku dan kupercepat.Segera saja Windy bergetar, menggelijang, menegang otot perut dan pahanya, mulutnya terbuka tak bersuara kemudian tangannya mengangkat pahanya, ikut-ikut bergetar sesaat lagi. Ratih duduk terbuka lebar lagi sambil memperhatikanku dan tv bergantian. Kuhujamkan dengan cepat getaran pusakaku di pangkal pahanya yang terbuka lebar itu. Fenomena pagi kaum laki-laki inilah yang ternyata ditunggu Windy.Pusakaku memang sedang tegang dan kencang sekali saat bangun pagi ini. “AAAAAAAAAAAARRRRGGGHHHH….!!!!” Betul-betul serasa mengeluarkan kepuasan yang tiada tara melalui bawah tubuhku.Kubiarkan Ratih menusuk lubangku beberapa kali lagi, lalu kutahan dengan kedua tanganku mencoba menghentikannya. Dari covernya aku sudah bisa menebak, film apa yang bakal kulihat sekarang.Di tengah film panas Windy itu terlihat Windy melepaskan lagi dasternya kemudian menciumi perutku dan bawah pusarku.
