Hari Sabtu pun tiba. Playbokep Aku tahu, kami memang sama-sama dekat, tapi hanya sebatas teman biasa. Kemudian dia duduk di tepi tempat tidur, menghadap ke TV. Setelah itu kami sama-sama berpamitan untuk menutup telepon. Kami sering bercakap-cakap mengenai kDanter dan kadang-kadang menjurus ke hal yg pribadi. Itu juga setelah TA, sama Randy (suaminya). Akupun menyadari suasana seperti itu, kemudian aku menawarkan minum kepada Nisa untuk mengendurkan suasana yg kaku. Kali ini yg manjadi sasaranku adalah kakinya, karena posisi Nisa agak sedikit miring ke arah aku. Nggak, gw cuma mau sperma lu aja celetuk Nisa dgn sengit. Posisi aku yg sudah terlanjur memegang karet CD-nya, malah membuat turun agak kebawah karena Nisa berdiri. sergahku. Pernah suatu ketika, Nisa tertawa sampai berlutut dilantai sambil memegang perutnya karena tertawa sampai keluar air mata dan sakit perut!! Walaupun aku belum melihat payudaranya secara langsung, karena masih tertutup di balik kaus. Sebelum aku menutup telepon, tiba-tiba Nisa menanyakan sesuatu kepadaku, Eh, gw mau tanya dikit dong, boleh nggak Tapi kalau lu nggak mau jawab, nggak apa-apa.. Kali ini yg manjadi sasaranku adalah kakinya, karena posisi Nisa agak sedikit miring ke arah aku.
