Selesai dipijat dia tidak meninggalkan aku. Angkot melaju. Bokep indo Aku tertipu. Lalu pindah ke pangkal selangkangan. Ke bawah lagi: Turun. Mulutnya persis di depan Kejantananku hanya beberapa jari. Angkot melaju. “ Halo..! Wajahku merah padam. Aku tahu di mana ruangannya. Dia sudah membereskan peralatan pijat. Langkahku semangat lagi. Saat kusorongkan Kejantananku menuju kewanitaannya, dia melenguh lagi. ” kataku. ” kata wanita setengah baya itu. Kuputuskan untuk berani menatap wajahnya. ”
Dia menyerahkan nomor telepon di atas kertas putih yang disobek sekenanya. Kujilati payudaranya, dia melenguh. Penumpang lima lalu supir, jadi enam kali tujuh, 42 hore aku turun. Kujilati payudaranya, dia melenguh. Dia membersihkan punggungku dengan handuk hangat. Tidak perlu diantar. “ Mbak Fera, pasien menunggu, ” katanya. Tapi kakiku saja yang seperti memagari badannya. Aku hanya main dengan tangan. Masih terasa tangannya di punggung, dada, perut, selangkangan. Sampai dia selesai mengelap bagian belakang selangkanganku dan berdiri. Dia hanya mengelus tanpa tenaga. Kadang-kadang ketimun. Garis setrikaannya masih terlihat. Aku meringis merasai sentuhan kulit jarinya. Alamak.., jauhnya. Dipijat seperti ini lebih nikmat diam meresapi remasan, sentuhan kulitnya. Bodoh, bodoh, bodoh. ” ujar suara wanita muda yang kemarin menuntunku menuju ruang pijat.
