Aryo berpegangan erat di pinggangku, jantungku berdegup, namun aku berusaha biasa aja. Selang tak berapa lama, ketika aku sedang menikmati air maninya, aku merasakan kenikmatan yang luar biasa, dan keluarlah seluruh spermaku. Bokep asian “Mendingan kamu beresin semua yang aneh-aneh, soalnya saya nggak sendirian!” kataku sambil tetap di depan pintu kamar DJ yang tertutup. Kemaluanku sudah tegak berdiri di dalam celana dalamku.Kemudian aku membuka celana dalamnya. Ia diam saja. Aku tidak mau dia tahu kalau ternyata yang di dalam VCD ini bukan seperti yang ada di benaknya. Kulanjutkan elusanku di bagian dadanya yang bidang, turun ke perutnya, semakin turun. Aku menggeleng, “Jangan, kamu kan masih kecil!” kataku. Aku membuka kancing celana jeans birunya, dan seketika itu pula kupelorotkan celananya. “Tapi besok aja, kamu kan malem ini harus belajar.”
“Yahh, Mas Deni..”
“Udah besok aja”, kataku. Tak berapa lama kurasakan sesuatu yang hangat mengalir di tenggorokanku, dia ejakulasi. Ia hanya berkata tidak apa-apa. “Mas Den, Aryo boleh ikutan nonton?” tanyanya sambil senyum-senyum. Kuelus pantatnya yang padat berisi. Tidak berapa lama, perutku terasa sakit. “Iya nih, kok ada brondong nyasar”, timpal DJ. Kamu nggak keburu ngerjakan PR kan?” tanyaku. Kamu nyesel?” tanyaku.