Jangan Bilang-bilang Sama Ibu Ya, Sayang

Mungkin dia tadi mendengar lolongan Cenit dan Rinay yang berbarengan menahan geli dan enak. Tak ada canggung sedikit pun ketika mengangkat kedua kakinya dan membiarkan gaunnya yang selutut itu tertarik sampai ke batas paha. Bokep indo “Akhh….” Cenit melolong tertahan. Kukeluar-masukkan penisku secara berirama di liang kemaluannya yang pasrah itu. Tekan aja biar lebih kerasa…” bisik Cenit agak keras.Seperti tak peduli kehadiran Cenit di kamar ini, kami mengulangi permainan semalam, tapi kali ini Posisi Rinay ada di atas. Jiwa dan raga sudah terpuaskan. Entahlah, aku tak tahu. Perlahan tangan kiri Rinay mengangkat ujung gaun merahnya. Nggak sabar pengen… ”“Pengen apa, hayo!”“Pengen … ‘itu’ ya… ” katanya nakal sambil terkekeh.“Itu apa? Sementar di belakangnya Rinay tiba-tiba mengempot dan menekan ke bawah,. Kemudian ia pun kembali ke belakang.Tak lama kemudian ia datang lagi, membawaku segelas minuman, kalau tadi Liani membawakanku segelas air putih, kali ini Cenit menyuguhiku dengan teh manis. Sampai-sampai kami tak sadar kalau hujan sudah berhenti. Menoleh ke arahku sambil tersenyum, kemudian berjalan ke arahku. Tampak sekali putting itu sudah mengeras.Ketika kuremas-remas buah dadanya, wajah gadis itu menengadah, matanya terpejam rapat, bibir agak terbuka.

Jangan Bilang-bilang Sama Ibu Ya, Sayang

Related videos