Tapi ia menepis tanganku. Bokep jepang Ujung hak sepatunya terasa agak menusuk. Pesona yg membutuhkan sanjungan serta pujaan.“Periksalah, Thomas. Aku menarik nafas untuk menghirup aroma yg sangat menyegarkan. Wajahku sangat dekat dgn lututnya. Hmm..!” jawabku bergumam sambil memindahkan ciuman ke betis serta lutut kirinya. Tunjukkan rasa hausmu! Ada kelembutan yg memancar dari bola matanya yg menatap sendu.“Thomas.”“Hm..”“Tatap mataku, Thomas.” Aku menatap bola matanya.“Jilat cairan yg tersisa sampai bersih”“Hm..” jawabku sambil mulai menjilati kemaluannya.“Jangan menunduk, Thomas. Bu Tiara tertawa manja sambil mengusap-usap rambutku. Tak pernah aku melihat paha semulus serta seindah itu. Terutama sebab sikapnya yg ramah. Sekarang, kecup, jilat, serta hisap sepuas-puasmu. Sepasang bibir yg di bagian atasnya dihiasi tonjolan daging pembungkus clit yg berwarna pink. Tunjukkan bahwa betisku indah!”Aku mengangkat kaki Bu Tiara dari lututku. Sebagai atasan, sebelumnya kupanggil “Bu”, walau umurku sendiri 5 tahun di atasnya.Tapi atas permintaanya sendiri, seminggu yg lalu, ia mengatakan lebih suka jika di panggil “Mbak”. Kerongkonganku terasa panas serta kering. Semakin basah. Pada kecupan yg kedua, aku menjulurkan lidah agar bisa mengecup sambil menjilat, mencicipi kaki indah itu. Di paha bagian belakang mulus tanpa rambut. Bu Tiara terpekik. Tercium aroma segar yg membuatku menjadi semakin tak berdaya.Aroma yg memaksaku terperangkap di antara kedua belah paha Bu Tiara. Bu Tiara tersenyum sambil menatap mataku.“Mengapa?” Aku membisu.
