Semangatku sudah putus.Hari-hariku berikutnya.. Bokep asian Di pinggir jalan raya di dalam mobilku. Kontan saya protes keras.“Maa, sing baleg atuh. Banyak pertentangan yang keluar dari mulut Mama yang dinamakan “issues”, mengenai jalan di Indonesia yang sempit-sempit, bahwa ia juga mesti pinjam uang sana sini, bahwa Papa kurang setuju. Sudah kukatakan kepadanya bahwa saya perlu “break” (hei! Sudah kukatakan kepadanya bahwa saya perlu “break” (hei! jangan Ren, jangan ke sana,” saya mempertahankan bajuku sambil menggelinjang geli. saya menjerit. Ya sudah deh, saya mengalah, habis anak Mama sih.Akhirnya saya dapat mobil Honda Civic, yang kalau tak salah nama resmi Indonesianya “Genio”. Lumayan meski bukan brand new, saya cukup puas, otomatis lagi.Dengan modal mobilku ini, saya jalan-jalan kesana kemari sendiri, sambil mengenali kembali jalan & daerah yang sudah lupa-lupa ingat. Huh! ia terlatih untuk memanfaatkan banyak hal dalam segala ketidakmampuannya, terutama di saat-saat Papa “kurang” bertanggung jawab.Dia telah mampu me-manage beberapa unit di belakang rumah kami & memutarnya menjadi daerah kost, yang sekarang jumlah kamarnya ada dua puluh buah, semuanya senantiasa terisi. Tak mungkin saya akan balik lagi ke daerah yang disebut learning institution; dingin-dingin/panas-panas harus ke kampus, ngantuk/lelah harus belajar, lapar/haus harus ditahan, di saat ujian saya hanya tidur tiga jam sehari.
