Santi bangkit lagi, memandangiku dengan lahap memakan sosis yang agak basah berlumuran cairan cintanya. Aku mempercepat hujaman-hujaman kejantananku, tidak mempedulikan Santi yang sebenarnya belum lagi selesai dengan klimaks terakhirnya. Link bokep Nikmat sekali rasanya “dimakan” seperti itu, dibumbui saos tomat. Sambil mengerang, Santi membuka kedua pahanya lebih lebar lagi, meletakkan tumit-tumitnya di pinggir meja. Berdua kami tertawa terbahak-bahak mengenang kegilaan-keedanan yang baru saja kami lalui.Makan malam kali ini terpaksa ditunda. Aku menjilati bagian yang terkuak itu, mendesak-desakkan lidahku yang panjang ke dinding-dinding kewanitaan Santi, menimbulkan perasaan yang tak terperi dalam dirinya. Santi merenggangkan kedua pahanya, tidak tahan mendapat perlakuan seperti itu.Sementara tanganku yang lain kini masuk menelusup ke kaos Santi, menjalar menuju bukit payudaranya yang membusung. Lalu, aku berjongkok, dan Santi tahu apa yang akan aku lakukan. Oocch.., hangat sekali telapak tanganku merayapi perutnya, naik ke bagian bawah dadanya, lalu menyelinap di antara kedua payudaranya, sebelum akhirnya naik ke salah satu puncaknya.Santi menggeliat dan mengerang pelan ketika telapak tangan itu berputar-putar ringan di atas puting susunya. Pada saat Santi mencapai klimaks, aku menggigit seiris tomat di puting Santi, dan secara tak sengaja menggigit pula puting itu. Semakin spontan. Dengan segera Santi mengambil lagi sebuah sosis. Santi mendesah, memandangi kewanitaannya dilahap oleh mulutku. Sebaliknya, setengah jam kemudian kami telah terlihat bergumul di kamar tidur.
