Saat group-ku manggung, aku melihatnya duduk di depan bersama seseorang (mungkin suaminya).“Lagu ini kupersembahkan buat seorang wanita paling indah yang pernah mewarnai perjalanan hidupku”, aku pun segera menyanyikan tembang Mi Corazon dengan penghayatan yang dalam. Kulihat titik-titik darah mulai mendesak lubang sempit yang tercipta antara batang kemaluan dan liang kewanitaannya. Bokep jepang Aku hanya bisa mendengar dia mengumpat. Sepanjang dia merasa bebas, aku melayaninya. Didiamkan begitu aku tak ambil pusing. Pertemuanku terakhir dengannya terjadi di salah satu kafe di Surabaya. Dia menikmatinya dengan tatapan syahdu ke arahku. Kami tergeletak berdampingan, tanpa pakaian.“ton… kamu berhutang padaku, suatu saat aku pasti menagihnya.”“Hutang apa?” tanyaku.Dia tidak menjawab. “Shhh.. Kemaluanku sudah terkulai. Sempit sekali lubang itu. Tapi mau bilang apa. aku kasih bonus.. Goyangan pinggulnya terasa sekali.“Lho… diperkosa kok malah enjoy… ayo.. Kuusap darah yang ada di sekitar kemaluannya dengan lembut. Bagiku, air ludahnya nikmat sekali melebihi minuman ringan apapun. Nin..” Aku segera beranjak pergi.Empat hari kemudian aku memang secara diam-diam mendatangi daerah rumahnya. Mungkin iblis sedang menari-nari di otakku. Dengan bibir kemaluan tepat di atas wajah, kujilati dengan mantap. tapi mohon jangan yang kamu sebut barusan… empat hari lagi aku menikah ton… kumohon ton…”“Ah… daripada cowok lain yang merasakan nikmatnya darah segar kamu, mending aku curi sekarang…” kataku cepat sambil mendekatinya lagi.“ton… jangan… kumohon…”“Diam!”“Ingat… pisau ini
