Luar biasa, aku menikmati ekspresinya ketika mencapai orgasme dan itu jugalah puncak orgasmeku. sungguh harum.“Cepat Urip.. Playbokep Namun di balik itu, sebuah kebiasaan, yang entah ini sudah kebablasan, aku masih suka iseng. Di depan pintu kamar dia malah menawarkan aku masuk, pengen ngobrol katanya. crott.. boleh aku cium?” bisikku pelan.Jenni mengangguk lemah dan tersenyum. Tangannya juga sudah menggenggam senjataku yang mulai mengeras.“Uh.. Eh, sori kok malah curhat..”
“Santai aja Jen, setiap orang punya masalah dan banyak cara menghadapinya” kataku seolah psikolog kawakan. “Urip, gue jadi inget cowok gue yang perhatian kayak elo..sama bini elo juga begitu ya?”
“Yah, Jenni.. Bodoh amat nih cowoknya, cewe cakep begini kok disia siakan pikirku. Basah, hmm..dia mulai naik lagi. boleh aku cium?” bisikku pelan.Jenni mengangguk lemah dan tersenyum. Perlahan Jenni merenggangkan kedua kakinya. Kadang kadang aku datang ke kantornya dan hanya dengan mengangkat roknya aku menjelajahi area area sensitifnya secara cepat dan efisien. Namun di balik itu, sebuah kebiasaan, yang entah ini sudah kebablasan, aku masih suka iseng. crott..! “Kadang gue pengen balas aja, selingkuh sama yang lain, biar impas..”
“Hmm.. Lidahku terus merojok sampai ke dalam dalamnya. gue udah gak tahan.. Aku peluk dan angkat dia lalu kusenderkan ke dinding dekat meja rias. Buset dah, putingnya sudah menonjol keras dan tak ada waktu lagi untuk tidak menyedotnya.
