Aku meraba vagina Dian, terasa vaginanyatelah basah. Satu kakinya kuangkat. Bokep barat Entahsetan apa yang menuntunku untuk lebih mendekat ke pinggir sungai agar dapatmelihat lebih dekat sosok Dian. Aku tidakingin mengalami orgasme duluan.Begitu tenang kembali, tubuh Dian kumiringkan, aku memasukkan penisku kevaginanya dari belakang. Begitu akuagak tenang, aku membalikkan tubuh Dian terlungkup. Dian kembali menjerit tertahan dan meremas pundakku. Kami telanjang bulat berdua,berpelukan, saling membelai, memagut. Badan Dian kuangkat dan kurebahkan di atas rumput lagi, pantatnyakusanggah dengan kain pantai yang basah. Kami berdua terbaring kelelahan. Dian sedang asyikmendengarkan radio di dalam tenda. Dian kurebahkan kembali dirumput, penisku kumasukkan ke belahanpayudaranya dan menggoyangkan penisku. “Ohh…, Mass…, teruss.., ohhh…”, bisiknya. Begitu akuagak tenang, aku membalikkan tubuh Dian terlungkup. Putingnya kuisap-isap.Dian menggelinjang pelan. Tanganku mulai menggerayangi vaginanya. “Ntar deh”.Sekilas aku melihat kain bali yang dipakai Dian tersingkap di air sehinggamemperlihatkan pahanya. “Dingin nggak?”, tanyaku. Aku juga hampir mencapaiorgasme, pinggulku kugoyang-goyangkan kembali dengan cepat, Dian hanya pasrahdan aku mengerang keras ketika mencapai orgasme. Badan dan kepalanya bersandar ke batubesar yang berada di dalam aliran air dengan mata tertutup.
