“iya bu, nggak kuat rasanya,” kataku menunduk. Bokep china Lidah itu kini sudah sampai di buah pelirku, memandikan buah pelirku dengan air liur ibu yang hangat. Batang penisku makin membengkak karena serasa tertekan ke bawah, sehingga menambah kenikmatan yang menjalar di sana. Hangat basah…..apa ini??? batang kemaluanku tercabut dari vagina ibu ketika aku terdorong sampai jatuh terduduk. Shhhhh, nikmatttt! Blesss… aduhh masuk lagi, enak lagi, Srettt, aduh enaknya ketika kutarik lagi. Sementara pantatnya tetap memompa, crep-crep-crep-crep. kamu khan masih SMP, masih 14 tahun, masak sudah pingin begituan,” kata ibu. Ibu pun mulai merebahkan badannya di ranjang, kedua pahanya dibuka untuk menyambut tubuhku.Tepat di tengah selangkannya, kulihat dua garis merah tua terbuka, dan persis di tengah garis itu, kulihat ada lubang kecil yang terbuka sedikit, liang vagina ibu. Setelah itu, giliran pangkal paha kananku diselusurinya. Melihat ini batang kemaluanku tegang lagi. “Bu, aku sungguh pingin, tapi tidak ada salurannya. Bless-Sreettt-Blesss-Srettt, akupun makin hanyut dalam kenikmatan. Ketika ibu makin mempercepat kocokkannya, aku tak tahan lagi, aku segera bangun memeluk tubuh ibu dari belakang, kuremas buah dadanya, sementara batang penisku terus mengalami kocokan-kocokan dari vagina ibu.
