Vagina endah menyemburkan cairan cintanya, dan aku menyemburkan sperma kental yang telah lama kusimpan.“Aaaarrrggghhh!!” Teriak endah sangat keras“Hhaaarrrgghhh!!” Aku pun membalas.Kelamin kita saling menyemburkan cairan yang tentunya memiliki kandungan yang sama karena kita adik-kakak kandung.1 Menit kita dalam klimaks yang tak terkendali sehingga hanya tinggal nafas kami yang ngos-ngosan.Setelah situasi terkendali, aku mencabut penisku yang mulai lunglai meskipun masih agak keras. Endah sendiri tak ku tahu sampai kapan menangis. Playbokep SedarahBeberapa bulan aku berusaha menghindari pertemuan dengan endah, meskipun endah sudah mau berkomunikasi denganku. Aku tidak memperdulikan rasa laparku meskipun aku belum makan. Ku hentikan aktifitasku di kamar mandi, ku naikan kembali celanaku lalu keluar dari kamar mandi.“Kalau belum makan itu ada sayur di meja makan” kata adikku sambil merapihkan posisi baju yang akan di setrika.“Kamu belum punya momongan juga ya, ndah?” Kataku tak menghiraukan tawarannya sambil melangkah ke belakang adikku.“Ya namanya juga belum rejeki, mas” jawabnya sambil terus menyetrika. Nafsu ini membuat pikiranku tak lagi normal. Endah sendiri tak ku tahu sampai kapan menangis. Aku terus meremas dadanya yang tidak bisa tertangkup semua oleh tanganku. Endah dan aku sedang melakukan prosesi tabu pembuatan anak incest. Aku mengucapkan selamat. Nampaknya otakku ini sudah ter-setting untuk tetap melakukan seks secara rutin. Yang jelas ku lihat endah semakin montok dan seksi saja.
