Jadi, Nirmala hanya duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Abang pemilik warung itu menoleh ke belakang. Bokep asian “gak apa-apa,,yuk,,”. Seperti komplek lainnya, ada pos satpam dan portal sebelum masuk ke komplek, tapi kelihatannya satpamnya sedang tidak ada.Nirmala masuk ke daerah komplek itu dengan langkah gontai karena dia sudah sangat lemas. Air mata Nirmala mengalir dari kedua matanya karena Nirmala tau kalau keperawanannya sudah tak terselamatkan lagi karena dia tidak bisa melakukan perlawanan. “makasih,,Pak,,saya udah kenyang banget,,”, Nirmala merasa matanya berat sekali dan mati-matian melawan rasa kantuk yang tiba-tiba menyerangnya. Salah satu preman itu menarik resleting jaket Nirmala ke bawah sementara preman terakhir memegangi kaki Nirmala agar tidak menendang-nendang lagi. Pak Dirman benar-benar puas menikmati permainannya dengan Nirmala yang baru saja selesai. Nirmala mengucek-ngucek matanya. Hari & Udin bertukar posisi. “ah,,parah lo betiga,,udah gue kasih minuman,,malah gak ngajak gue pas mau merkosa cewek,,”, kata-kata yang keluar dari mulut si abang pemilik warung membuat Nirmala seperti tersamber petir. Tapi, dengan cekatan orang itu menghindar ke kiri lalu menggerakkan siku tangan kanannya untuk mengenai perut Narjo. Kepala penis Pak Dirman sudah berada di depan lubang vagina Nirmala.