Nia mencondongkan kepalanya. Akhirnya Nia tertawa mengiringiku, dan mengenakan baju dan celananya kembali. Bokep indo Nia bangkit, mendudukkan dirinya, dan menarik pundakku. Soalnya di sana satu-satunya toko buku bermutu dimana kita bisa membaca gratis. Kubanting stir melewati kali kecil di bahu jalan, itu bukan masalah untuk Taft GT milik papaku.—————————————————Kurasakan Rena mengelus rambutku. umm.. Yah, sedih sekali, sampai menempelkan kepalaku di pahanya. iya deh, tapi jangan berantem terus.”
Pikiranku sedikit melayang. Akh, hahahahahahaha.. umm.. Kuangkat sisi tubuhku, memeluk belakang lehernya dengan telapak tanganku. aku juga minta maaf..” Akhirnya siasat ini memang tak pernah gagal.Nia diam saja saat aku membalikkan tubuhku dan mengecup bibirnya. Dan mengomeliku karena tidak pernah menghubungiku lagi sejak perpisahanku dengan Enni. “Ray.. Cukup lama dan melelahkan untuk berpura-pura seperti itu. ahh.. Hup. “Kamu ada masalah apalagi dengan Enni?”
“Biasa, sifat kekanak-kanakannya belum mau hilang.”
“Ya sudahlah, tadi dia nangis telpon aku..”
“Lalu? Kamu tidur..? nggak pernah ada apa-apa kan?” Aku tersenyum kepadanya.“Thanks..”
“Your welcome, Ray,” jawab gadis manis itu sebelum menghilang di balik pintu rumahnya. bagaimana yah?” Nia terlihat bingung, matanya menatap jendela, melihat pepohonan yang seakan berlari. Dapat kubayangkan hubungan persahabatan kompetitif antara Enni dan Nia, ahh..
