Antara malu dan ragu. Aku lalu cerita bahwa semua orang rumah pergi keluar kota. Bokep india Kak Agun bahkan dianggap seperti saudara sendiri. Ciuman Kak Agun terus menjalar hingga leherku. Ciuman Kak Agun begitu lincah di bibirku membuat aku merasa terayun-ayun.Tangannya mulai memainkan rambutku, diusap lembut dan menggelitik kupingku. Namun malahan membuatnya semakin liar. Rasanya aku tiba-tiba lemas sekali, belum sempat menjawab bibirku dilumat lagi. “Nah…, karena kamu sudah menyelesaikan PR-mu, aku kasih hadiah” kata Kak Agun. Rasanya hati ini ada yang lain. “Kak Agun, Jangan…, ach…, ch…, ss…, jangan”. Walaupun aku merasa biasa-biasa saja (Tapi dalam hati bangga lho.., he.., he..)Aku punya body bongsor dengan kulit putih bersih. Coklat?”, kataku. Salah seorang teman kakakku, Kak Agun namanya, sering sekali main ke rumah. Sering jadi pembicara dimana-mana bahkan sering menjadi perias pengantin orang-orang beken di kotaku. Betapa kagetnya aku ketika aku melihat sprei terbercak darah. Kini aku diam saja, aku berusaha rileks, dan lama-lama aku mulai menikmatinya. Direbahkannya aku di atas ranjang dan Kak Agun mulai lagi menciumku. Kak Agun secara perlahan menarik “miliknya” keluar. Aku mulai berani menjepit badannya dengan kakiku. Kembali Kak Agun mencium pipiku, kedua mataku, keningku dan berputar-putar di sekujur wajahku. Aku sebenarnya diajak Mama tapi aku menolak karena PR bahasa Inggrisku menumpuk.Tiba-tiba aku mendengar bunyi derit rem.
