Harga diriku benar-benar diinjak-injak. Tes.. Bokep indo Namun tentu saja aku tidak dapat makan seperti orang biasa. Tetapi aku yakin bahwa mereka sudah melihat ke arahku. Wanita-wanita yang kebetulan melihatku, tersenyum menahan malu. Pada tetesan yang entah ke berapa puluh kalinya, Nyonya Hana kemudian mengarahkan lilinnya ke anusku. Dia lalu mengikat kedua tangan dan kakiku dengan tali ke masing-masing sudut tempat tidur. Nyonya Hana benar-benar menempatkanku dalam posisi yang amat rendah. Jaraknya kurang lebih lima kilometer. Tar! Dia masih kembali memiringkan lilinnya ke arah tubuhku. Aku berteriak dan meronta. Dia melumat bibirku dan meremas kemaluanku. Setelah Nyonya Hana pergi, aku pun mulai berjalan ke arah jalan raya. Cemoohan kepada diriku harus kutahan selama jarak lima kilometer.Setelah berjalan sekian lama, akhirnya aku sampai juga ke sudut hutan yang sepi yang telah di tentukan Nyonya Hana. Aku tahu bahwa anjing pun masih mendapatkan perlakuan yang lebih baik. Dia adalah majikanku. Untuk mencapai tempat itu, aku harus berjalan melalui pinggir jalan raya dalam keadaan telanjang dan sambil memakan tulangan ayam. Dia masih kembali memiringkan lilinnya ke arah tubuhku. Aku juga tidak dapat terus-terusan tinggal diam di situ karena aku tidak punya pakaian selembar pun. Pada tetesan yang entah ke berapa puluh kalinya, Nyonya Hana kemudian mengarahkan lilinnya ke anusku.
