“Aahh..” suara yang keluar dari mulutku dan Tuti. Link bokep Aku merasa panas juga melihat tubuh mereka, sambil membetulkan posisi adik, aku mengatakan kalau hawanya memang panas dan aku membuka baju juga. “Ditutup saja Dik, dingin di sini..” kata Riyas, dan aku menutup pintu itu. Tetapi 30 menit berlalu dan tidak ada tanda-tanda bahwa listrik akan menyala sehingga sebagian netter merasa tidak sabar dan pulang. Dari tempatku terlihat Tuti dan Riyas saling menggesek-gesekkan vagina mereka. Entah setan mana yang lewat di depanku, otak ini langsung berpikir apa yang akan terjadi jika ada tiga cewek dan satu pria dalam sebuah ruangan yang tertutup tanpa orang lain yang dapat melihat apa yang sedang terjadi di dalam. Aku pun menarik penisku dan mengarahkan ke vagina Tuti setelah dia telentang. Para penjaga warnet terlihat sibuk memberitahu bahwa listrik akan segera menyala dan meminta agar netter sabar. Karena hanya yang selalu memberikan cerita cerita terbaru. Pada saat saya membeli minuman (di dalam warnet), saya melihat dua orang gadis yang memasuki warnet. Warnet itu terdapat di sebuah ruko berlantai tiga, lantai satu dipakai untuk warnet, lantai dua dipakai untuk gudang dan tempat istirahat penjaga, lantai tiga inilah rumah Riyas.
