Jilat sambil menatap mataku. Indah. Video bokep Terutama karena sikapnya yang ramah. Tapi atas permintaanya sendiri, seminggu yang lalu, ia mengatakan lebih suka bila di panggil “Mbak”. Sebelah lututku menyentuh karpet. Mbak Tia merenggut bagian belakang kepalaku, dan menariknya perlahan. Aku merasa benar-benar haus dan ingin segera mendapatkan segumpal lendir yang akan dihadiahkannya untuk membasahi kerongkongannku. Nafasnya mengebu. Aku menghunjamkan hidungku lebih dalam lagi. Dan kali ini tatapanku terbentur pada secarik kain tipis berwarna putih. Bagian dalamnya juga ditumbuhi tetapi tidak selebat bagian atasnya, dan warna kehitaman itu agak memudar. Telapak tangannya mengusap pipiku beberapa kali, lalu berpindah ke rambutku, dan sedikit menekan kepalaku agar menunduk ke arah kakinya.“Ingin tahu warnanya?” Aku mengangguk tak berdaya.“Kunci dulu pintu itu,” katanya sambil menunjuk pintu ruang kerjanya. Terpana mendengar perintahnya.“Kau tidak ingin memeriksanya, Jhony?” tanya Mbak Lia sambil sedikit merenggangkan kedua lututnya.Sejenak, aku berusaha meredakan debar-debar jantungku. Bagian atas pahanya ditumbuhi bulu-bulu halus kehitaman. Bagian mana yang akan kau cium?”“Betis yang indah itu!”“Hanya sebuah ciuman?”“Seribu kali pun aku bersedia.”Mbak Tia tersenyum manis dikulum. Pasti ia memakai G-String, kataku dalam hati. Sebelah kaki menekuk dan terbuka lebar di atas kursi, dan yang sebelah lagi menjuntai ke karpet.“Suka Jhony?”“Hmm..
