“Aduhh…sakit…iya…iya…” kata Maudy. “Ayo maju mundur…ahhhh…yang dalem…ouhhh….sedot yang kuat….yak…bagus…ohhh….” Tiba-tiba lelaki itu memegangi bagian belakang kepala Maudy dengan kedua tangannya. Bokep arab Tapi kedua lelaki itu hanya tertawa-tawa. Lalu adegan memalukan tadi pun berulang. “Oke…gue nggak akan perkosa lu sekarang. “Hebat…gue seneng memiaw yang kaya gini,” kata lelaki itu begitu melihat bagian dalam vagina Maudy. Apalagi begitu duduk, lelaki itu langsung memegang pahanya. “Sudah-sudah…lepaskan saya…” pinta Maudy. “Mas yang biasanya kemana?” lanjut gadis periang itu, begitu duduk di kursi tengah, di belakang lelaki tadi yang kini duduk di belakang kemudi. “Mas yang biasanya kemana?” lanjut gadis periang itu, begitu duduk di kursi tengah, di belakang lelaki tadi yang kini duduk di belakang kemudi. “Sebentar…nanggung…” sahut lelaki itu. Napasnya terengah- engah membuat kedua payudaranya bergerak naik turun.Dari sisi bibirnya yang seksi menetes cairan putih kental. Puting susunya yang mungil, kecoklatan dengan areola hanya berdiameter sekitar 2 cm, tegak menantang. Ketika menyentuh celah di kepala penis itu, ia merasakan cairan yang asin di lidahnya. Lipstik merah tipis membuat bibirnya yang indah itu makin menarik. “Bisa untuk nyantet elu, kapan-kapan perlu,” katanya. Apalagi begitu duduk, lelaki itu langsung memegang pahanya. Tapi kedua lelaki itu tak menjawab. “Aduhh…sakit…iya…iya…” kata Maudy. “Ayo bilang dong…ini namanya apa,” kata lelaki itu sambil menjambak hampir seluruh rambut kemaluan Maudy.
