Ketika gerakan tubuhnya berhenti, saya membiarkannya sekitar dua tiga menit agar kenikmatan yang ia rasakan bisa dinikmati sepuasnya. Saat ini pandangan saya sudah jauh lebih dewasa dan saya menyesal telah memperlakukan Vivi seakan-akan dia bukan manusia.Sebenarnya dia begitu baik, rela berkorban demi mamanya. Bokep arab Saya menutup mata saya sambil berusaha menikmati setiap perasaan yang ada.Merasakan batang kemaluan saya mencapai ujung lorong kemaluan Vivi, saya mencium bibir dan keningnya. Vivi membuka matanya, pandangan matanya terlihat sayu.“Gua sayang Vivi..” setelah itu saya melanjutkan ciuman. Bagaimana saya menghadapi keluarga saya? Jari tengah saya bisa menyentuh mulut rahimnya yang juga merupakan titik sensitifnya. Perlahan dan penuh perasaan saya mengulum dan melumat bibirnya.Degup jantung saya semakin cepat ketika saya mengarahkan tangan kanan saya ke arah dadanya yang masih tertutup handuk. Mengapa? Teman saya? Dalam waktu 15 menit, Mami tersebut kembali dengan beberapa orang gadis.Gadis kedua yang memakai baju putih dengan segera menarik perhatian saya. Bajingan!!!“Kamu manusia hina, Vi!” Itulah kalimat terakhir yang saya ucapkan setelah itu saya kembali ke ruangan karoake yang gelap. Jari tengah saya bisa menyentuh mulut rahimnya yang juga merupakan titik sensitifnya. Saya hanya melihat sisi kotornya tidak tidak melihat sisi indahnya. “Ahhh… Gua datang Gus…” Kali ini arus kenikmatan yang datang begitu dahsyat. Dia adalah Vivi!!! Saya cuma bisa mengikutinya. Cairan dari liang
